Friday, January 11, 2013

PELINDUNG DARI HABASYAH

Oleh : Ust. Drs. Fery Wahyudi

Najasyi berhasil meredam kemarahan para uskup dan rakyatnya yang mengakui Isa sebagai putera Allah. Bahkan akhirnya mereka mengakui Muhammad adalah utusan Allah yang terakhir dan Islam adalah agama sempurna dan penyempurna bagi agama-agama sebelumnya.

Najasyi Nama aslinya dewasa menjadi pemuda cerdas, Ashhamah bin Abjar. Sa memi!iki semangat tinggi, ahli adalah putera tunggaf Raja berargumentasi dan memiliki Habasyah, negeri yang saat ini kepribadian luhur. masukwiiayahAfrika. Tak puas membunuh ayah Konon saat itu raja yang hanya Ashhamah, para pembesar negeri memiiiki satu anak dipandang itu mengusulkan pada raja untuk kurang balk. Maka melalui sebuah memfounuh anaknya juga. Namun muslihat para pembesar negeri, usul ini ditolak. Tapi dengan ayah Ashhamah dibunuh. !a pengaruhnya yang besar, mereka digantikan saudaranya yang berhasil mengasingkan memiliki banyak anak. Ashhamah Ashhamah. kecil diasuh pamannya yang Tak Sarna setelah pengusiran, menjadi raja menggantikan tiba-tiba terjadi peristiwa di iuar ayahnya itu, sampal ia tumbuh

Badai mengamuk disertai guntur dan hujan. Raja tak luput dari bencana tersebut. Sebatang pilar istana roboh dan menimpanya. Tak lama kemudian ia wafat. Akhirnya, Ashhamah kembali dipanggii pulang dan diangkat menjadi raja. Sejak itulah rakyat memanggilnya dengan nama Najasyi. Bersamaan dengan peristiwa itu, di negeri lain di seberang Laut Merah, tepatnya di Kota Makkah, Allah mengutus Muhammad SAW yang membawa risalah agama yang penuh hidayah dan kebenaran.

Ketika tekanan-tekanan dialami para pengikutnya di Makkah, Rasulullah SAW bersabda, "Di Negeri Habasyah bertahta seorang raja yang tidak suka berlaku zalim. Pergilah ke sana dan berlindunglah di dalam pemerintahannya, sampai Allah SWT membukakan jalan keluar dan membebaskan kalian dari kesulitan ini." Rombongan Muhajirin pertama yang berangkat berjumlah 80 orang, dipimpin Ja'far bin Abi Thalib. Di negeri baru itu, mereka mendapat perlindungan dari Najasyi. Pihak musyrikin Quraisy mengutus dua orang pilihan yang pandai berdiplomasi, Amru bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabi'ah. Mereka akan memohon pada Najasyi untuk membawa kembali orana-oranq Muslim yanq ada di Habasyah ke Makkah.


Sesampainya di negeri itu, keduanya terlebih dahulu menjumpai para pejabat, sambil menyuap mereka dengan hadiah-hadiah yang dibawa dari Makkah. Namun sejarah mencatat, upaya yang dilakukan kedua delegasi itu mengalami kegagalan. Najasyi bahkan bekata, "Aku bersaksi bahwa tiada Hak kecuali Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya yang terakhir. Dan aku bersaksi bahwa Isa adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, ruh-Nya yang ditiupkan kepada Maryam."

Najasyi juga berhasil meredam kemarahan para uskup dan rakyatnya yang mengakui Isa sebagai putera Allah. Bahkan akhirnya mereka mengakui Muhammad adalah utusan Allah yang terakhir dan Islam adalah agama sempurna dan penyempurna bag! agama-agama sebelumnya. Rasulullah SAW semakin percaya pada Najasyi. Perlindungan Najasyi terhadap muhajirin membuat gembira Nabi Muhammad SAW. Apalagi setelah mendengar kecenderungannya pada Islam. Hubungan Najasyi dengan Rasulullah SAW semakin erat. :'

Syahdan, memasuki tahun 7 Hijriah, Rasulullah SAW berkehendak untuk berdakwah pada enam orang pemimpin negeri tetangga agar masuk Islam. Nabi menyiapkan enam orang sahabat, di anttara mereka terdapat Amru bin Umayah Adh-Dhamari yang diutus kepada Najasyi di Habasyah, Ketika sampai di hadapan Najasyi, Amru bin Umayah Adh-Dhamari disambut dengan baik. Setelah dipersilakan duduk di mejelis Habasyah, Amru bin Umayah memberikan surat Rasulullah SAW kepada Najasyi.

Di dalamnya tertulis ajakan kepada Islam. Najasyi menempelkan surat itu di kepala dan matanya dengan penuh normal Setelah itu dia turun dari singgasana dan menyatakan keislamannya di depan hadirin. Selesai mengucapkan syahadat, ia berkata, "Kalau saja aku mampu menghadap Muhammad SAW, niscaya aku akan duduk di hadapannya dan membasuh kedua kakinya." Kemudian najasyi menulis jawaban pendek pada Rasulullah SAW berisi pernyataan menerima dakwah dan mengimani kenabiannya.

Selanjutnya Amru bin Umayah menyodorkan surat Nabi yang kedua. Dalam surat Rasulullah meminta Najasyi sebagai wakil untuk pernikahannya dengan SAW Ramlah binti Abi Sufyan yang termasuk dalam rombongan muhajirin ke Habasyah. Setelah pernikahan Rasulullah SAW yanq diwakili Najasyi dan Khalid'bin Sa'id bin Ash sebagai wali Ummu Habibah (nama panggilan Ramlah) selesai, Najasyi mempersiapkan dua kapa! untuk mengantarkan Ummul Mukminin Ramlah dan puterinya Habibah beserta kaum musiimin yang ada di Habasyah. Mereka juga diantar oleh sejumlah rakyat Habasyah yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Najasyi juga memberikan hadiah pada Ummul Mukminin Ramlah berupa wewangian mahal , juga beberapa bingkisan untuk Rasulullah. Antara lain tiga" tongkat Habasyah terbuat dari kayu pilihan. Juga perhiasan-perhiasan, di antaranya cincin emas. Nabi menerimanya tetapi tak dipakai sendiri, melainkan diberikan pada Umamah, cucu dari puterinya, Zaenab. Tidak larna sebelum peristiwa Fathu Makkah, Najasyi wafat. Rasulullah SAW memanggil para sahabat untuk shalat ghaib.

No comments: